Saturday 16 April 2011

Melihat Sebuah Kebaikan

Di dunia ini pada hakikatnya manusia hidup sendiri-sendiri. Walupun tidak ditutup kepastian akan manusia butuh orang lain untuk membantu dan menemani dirinya.  Lalu darimana pernyataan awal itu berasal?
Setiap individu manusia berjalan pada jalur/treknya masing masing. Jalan itu panjang, sangat panjang dengan tujuan kebahagiaan. Beberapa kelompok manusia hanya mengincar kebahagiaan di dunia. Kehidupan yang fana dan hanya sementara. Beberapa kelompok sisanya mengincar kebahagiaan dunia dan akhirat yang bersifat abadi. mereka lalu dengan segala upaya mengerjakan amal kebaikan sebanyak-banyaknya agar mendapatkan keinginan yang terwujud di hari yang akan datang.

Saya ambil perkataan Rasul dari hadits riwayat Abu Hanifah yang berisi, “Kebaikan itu banyak tetapi pengamalnya (yang melaksanakannya) sedikit”. Simple sekali kalimat Rasulullah tersebut. Meskipun terlihat simple, kalimat itu banyak mengandung arti yang tersirat.
Benar. Memang sangat banyak kebaikan yang ada di bumi ini yang juga dapat dilakukan/dikerjakan oleh manusia. Mulai dari hal kecil sampai hal yang membawa keuntungan kepada khalayak ramai. Mulai dari hal yang dipandang sebelah mata sampai banyak subjek yang memperhatikannya.

 

Saya ambil contoh kecil nya terlebih dahulu. Senyum adalah sebuah kebaikan yang sangat simple dan mudah. Semua orang bisa tersenyum kapan saja. Semua orang tahu bahwa senyum adalah perbuatan mudah. Islam mengajarkan selalu berbuat/berprilaku ramah pada setiap orang. Dimulai dari senyuman, salam, sampai bersilaturahmi. Satu senyuman adalah satu kebaikan. Satu kebaikan mendapat ganjaran kebaikan pula dari Allah SWT.

Contoh berikutnya adalah contoh kebaikan yang masih simple dan tapi sangat mempengaruhi kehidupan orang lain.
Amal/shadaqah adalah contoh kebaikan yang satu ini. Memang apalah arti secarik kertas seribuan rupiah di kantong kita. Banyak manusia disana yang tak jelas kapan waktu makannya karena tidak memiliki uang. Dengan beramal seribu saja kita mungkin bisa memberi semangat kehidupan bagi orang yang tak mampu.


So the point is, kita tidak bisa menghitung kebaikan-kebaikan yang kita kerjakan. Pasti masih banyak kebaikan-kebaikan yang jauh lebih besar manfaatnya untuk kita sendiri maupun orang lain. Tukul Arwana dalam acaranya berkata, “berbuat baiklah pada orang lain,maka orang lain akan berbuat baik pula kepada diri anda”
Yea I know, that’s a nice words. :)

1 comment:

  1. Faith not wanting to know what is true.
    Friedrich Nietzsche

    ReplyDelete