Sunday 17 April 2011

mari disiplin :)


Disiplin. Sebuah kata yang mudah untuk diucapkan namun tidak semudah pengucapannya untuk melaksanakan sikap ini. Semenjak dini kita sudah dibimbing menjadi pribadi yang disiplin. Untuk terus menjadi pribadi yang biasa dengan kedisiplinan, manusia biasa dicekok-kan dengan kegiatan yang sering dilakukan menjadi kebiasaan dan menjadi suatu pola disiplin.


Kali ini kita tidak membahas tentang definisi disiplin yang jauh lebih merinci. Saat ini saya mengambil topik disiplin karena saya mempunyai pendapat bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang terbelakang karena mengabaikan sikap disiplin.

Memang dari kecil kita semua sudah diajarkan oleh kedua orang tua kita, dan juga agama. Para pemeluk agam islam selayaknya tahu alasan mengapa Tuhan sangat mementingkan para umatnya untuk beribadah shalat 5 waktu.  Shalat 5 waktu seperti yang kita tahu adalah amalan pertama yang dihitung dalam hari hisab nanti. Terbesitkah dipikiran kita mengapa shalat ini begitu penting dalam Islam?

Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya adalah shalat wajib para muslim. Mengapa Allah begitu mementingkan ibadah yang satu ini? Jawabannya, Allah menginginkan manusia memiliki sikap yang tawadhu dan disiplin. Lagi lagi disiplin. Sikap yang secara tidak kita sadari menjadikan hidup ini mudah bila kita terbiasa dan disiplin dalam menjalankannya.

Itu salah satu contoh simple kita diajarkan berdisiplin sejak dini. Tapi sistem kehidupan di Indonesia yang membuat kebanyakan rakyat Indonesia sulit untuk menjadi pribadi yang disiplin.  Lalu apa contohnya? Saya ambil contoh dari hal simple lagi :)

Pernahkah beberapa dari anda menaiki angkutan macam ini?

Apa yang salah dari angkutan umum ini? Selain dari perawatan kendaraan, kebersihan, dan kenyamanannya, angkutan umum seperti ini sangat berfaktor tinggi para rakyat menjadi pribadi indispliner,yakni pribadi yang tidak disiplin.
Mengapa?
Pada awalnya kata ibu saya, para supir dan kondektur kendaraan umum ini sangatlah tertib, memiliki seragam, id atau semacamnya yang membuat pekerjaan ini cukup tertib. Tapi jika kita melihat fakta yang ada sekarang semua berubah menjadi tidak tertib. Seperti ini,
Pemerintah sudah membangun halte-halte yang menjadi tempat yang layak bagi angkutan umum untuk menaikkan-menurunkan penumpang. Tapi faktanya banyak sekali kesalahan kecil ini dilakukan.  Dengan tidak melakukan pada prosedurnya maka menjadikan para rakyat menjadi tidak bisa bersabar menaiki/turun bus tersebut pada halte yang telah ditentukan. Seharusnya, semua bus angkutan umum berenti pada haltenya, seperti yang dilakukan Transjakarta.
Banyak kalangan yang menaiki kendaraan seperti ini. Mulai dari anak-anak sampai yang lanjut usia. Memang bukan masalah ini saja. masih banyak seperti menyebrang jalan tidak pada tempatnya, dan lainnya. Anak-anak bertindak seperti apa yang mereka lihat dan apa yang orang tua lakukan. Dari sini lah tercipta buih-buih indispliner.

Bagaimana pula Indonesia bisa menjadi negara maju yang memiliki sikap disiplin tinggi jika rakyatnya pun tidak disiplin dalam bertindak? Walaupun susah meminta semua orang untuk disiplin dari hal yang terkecil, tapi kita bisa mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. :)

No comments:

Post a Comment